A. Reaksi-reaksi pada
Alkana
Sebagaima kita ketahui bahwa
ikatan pada alkana berciri tunggal, kovalen dan nonpolar. Oleh karenanya alkana
relatif stabil (tidak reaktif) terhadap kebanyakan asam, basa, pengoksidasi atau
pereduksi yang dapat dengan mudah bereaksi dengan kelompok hidrokarbon lainnya.
Karena sifatnya yang tidak reaktif tersebut, maka alkana dapat digunakan
sebagai pelarut. Walaupun alkana tergolong sebagai senyawaan yang stabil, namun
pada kondisi dan pereaksi tertentu alkana dapat bereaksi dengan asam sulfat dan
asam nitrat, sekalipun dalam temperatur kamar. Berikut ini ditunjukkan beberapa
reaksi alkana :
1.Oksidasi
Alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau
agak kuat seperti KMNO4, tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila
dibakar.Oksidasi yang cepat dengan oksingen yang akan mengeluarkan panas dan
cahaya disebut pembakaran atau combustion
Hasil oksidasi sempurna dari alkana adalah gas
karbon dioksida dan sejumlah air. Sebelum terbentuknya produk akhir oksidasi
berupa CO2 dan H2 O, terlebih dahulu terbentuk alkohol, aldehid dan
karboksilat.
Contoh :
C3H8
+ 5O2 → 3CO2 +
4H2O
Pembakaran tak sempurna akan
menghasilkan karbonmonoksida (CO) dan uap air (H2O) :
CH4
+ 3/2 O2 →
CO + 2H2O
2.
Halogenasi
Reaksi dari alkana dengan khlor (Cl2)
atau Brom (Br2) di sebut reaksi halogenasi. Istilah yang lebih
spesifik yaitu klorinasi dan brominasi dipakai juga untuk menggambarkan suatu
reaksi halogenasi tertentu. Halongen lain, fluor bereaksi secara eksplosif
dengan senyawa organik sedangkan yodium tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi
dengan alkana.
Jika campuran alkana
dan gas klor disimpan pada suhu rendah dalam keadaan gelap, reaksi tidak
berlangsung. Jika campuran tersebut dalam kondisi suhu tinggi atau di bawah
sinar, maka terjadi reaksi yang eksoterm. Dalam reaksi klorinasi, satu
atau lebih atom hidrogen diganti oleh atom klor.
Reaksi umum : R-H + Cl-Cl → R-Cl + H-Cl
Contoh :
Metana : CH4 + Cl-Cl → CH3Cl3.
3. Pirolisis
Proses pirolisis atau cracking adalah proses
pemecahan alkana dengan jalan pemanasan pada temperatur tinggi, akan dihasilkan
alkana dengan rantai karbon lebih pendek.
Proses pirolisis dari metana secara industri
dipergunakan dalam pembuatan karbon-black. Proses pirolisis juga dipergunakan
untuk memperbaiki struktur bahan bakar minyak, yaitu, berfungsi untuk menaikkan
bilangan oktannya.
B. Reaksi-reaksi pada alkena
a. Adisi
1) Adisi
hidrogen halida
Alkena
dapat bereaksi adisi dengan hidrogen halida menghasilkan alkil halida. Contoh :
CH2 CH2 + HCl → CH3 CH2Cl
Reaksi di
atas mengikuti kaidah Markovnikov, yakni :
“Jika
hidrogen halida (HX) / H2SO4 / HOX / H2O mengadisi alkena, maka atom H akan
diikat oleh atom karbon ikatan rangkap yang mengikat atom hidrogen lebih
banyak”.
2) Adisi
air
Hidrolisis
alkena akan menghasilkan suatu alkohol. Contoh : CH2
CH2 + H2O → CH3 ─ CH2 ─ OH
b.
Polimerisasi
Alkena
dapat melakukan reaksi polimerisasi dengan suatu katalis.
Contoh: 3
H2C CH2 → ─CH2
CH2 CH2 CH2 CH2 CH2─
polietilena
c.
Substitusi
Alkena
dapat tersubstitusi oleh halogen pada suhu tinggi. Hasil samping yang diperoleh
adalah hidrogen klorida. Contoh :
H2C=CH-CH3 + Cl2 → H2C=CH-CH2+HCl
│
Cl
d. Reaksi
Oksidasi
Alkena dapat teroksidasi oleh ion
permanganat menghasilkan suatu glikol. Contoh :
3 H2C=CH2+ 2
KMnO4 + 3 H2O → H2C ─
CH2 +2 MnO2 +2 KOH
│ │
OH OH
C. Reaksi-reaksi pada
alkuna
a. Hidrogenasi
Hidrogenasi
alkuna dengan 2 mol hidrogen akan menghasilkan alkana. Contoh :
HC≡CH + 2H2 H3C → CH3
b.
Halogenasi
Alkuna
dapat beradisi dengan halogen menghasilkan suatu dihaloalkena. Contoh :
H3 C
C≡C CH3 + Cl2 → CH3 ─ CH
─ CH
─ CH3
│ │
Cl Cl
c.
Oksidasi oleh kalium permanganat
Alkuna
teroksidasi oleh kalium permanganat menghasilkan senyawa diketon. Contoh :
CH3─C≡C─CH3 KMnO4 CH3─C─C─CH3
→ ║
║
O O
d.
Oksidasi oleh ozon
Alkuna teroksidasi oleh ozon
yang jika terhidrolisis akan menghasilkan suatu asam karboksilat. Contoh :
O
║
CH3─C≡C─CH3+
H2O + O3 → 2CH3─C
│
H
PERMASALAHAN :
Jika campuran alkana
dan gas klor disimpan pada suhu rendah dalam keadaan gelap, reaksi tidak
berlangsung. Jika campuran tersebut dalam kondisi suhu tinggi atau di bawah
sinar, maka terjadi reaksi yang eksoterm. Mengapa bisa terjadi hal tersebut ?
1 komentar:
Jika campuran alkana dan gas klor disimpan pada suhu rendah dalam keadaan gelap, reaksi tidak berlangsung. Jika campuran tersebut dalam kondisi suhu tinggi atau di bawah sinar, maka terjadi reaksi yang eksoterm. Mengapa bisa terjadi hal tersebut ?
Posting Komentar